ღ◦˚اسَّلا مُ عَلَيْكُمْ وَرحْمَةُالله وَبَرَکَاتُهُღ◦˚

Sunday, July 10, 2011

Yuk jaga puasa kita



Puasa (termasuk puasa Ramadhan) begitu sensitif terpengaruh oleh amal-amal dan ucapan-ucapan orang yang puasa. Karenanya wahai saudaraku Muslim, perhatikanlah puasamu dengan perhatian yang sangat, agar diterima di sisi Allah -azzawajalla-, beroleh buah ketakwaan kepada Allah.

Dengan cara:

1. Jagalah puasamu dengan sebenar-benar penjagaan dari berkata zûr(dusta dan lain sebagainya). Setiap perkataan yang batil diharamkan. Jangan bicara sebelum menyadari, memahami dan jelas bagimu. Jika perkataan itu baik dan benar maka ungkapkanlah. Jika mengandung perkataan haram, tinggalkanlah. Ingatlah, jika engkau mengungkapkan yang haram, maka pahala puasamu seketika itu juga sirna, sehingga yang tersisa padamu hanya lapar dan dahaga.


Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: “Berapa banyak orang puasa yang didapat dari puasanya hanya lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam yang didapat dari shalatnya hanya bergadang.” [HR. Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits sahih]



Dinukilkan oleh at-Thabarani di dalam kitab al-Kabîr: “Berapa banyak orang puasa yang didapat dari puasanya hanya lapar dan dahaga, dan berapa banyak orang yang shalat (malam) yang didapat dari shalatnya hanya bergadang.” [Hadits sahih]



2. Jaga puasamu dari melakukan perbuatan zûr(amalan yang diharamkan). Hitung amal-amal anggota tubuhmu: kedua kakimu, kedua tanganmu, makananmu, minumanmu, pakaianmu, obat-obatanmu, amalanmu, segala amanah titipan, hak-hak Allah, hak-hak sesama dan hak-hak jiwa yang menjadi tanggung jawabmu. Lakukanlah segala yang diwajibkan Allah kepadamu, dan tinggalkan segala yang diharamkan kepadamu. Ketahuilah, jika engkau tidak meninggalkan perkataan zûr dan perbuatannya, yang kaudapat dari puasamu hanya lapar dan dahaga.

Rasulullah -shalallahu alaihiwasallam- bersabda: “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan zûr (keji) dan perbuatannya, Allah tidak butuh dengan makan dan minum yang ditinggalkannya.” [HR. Al-Bukhari]



3. Hindari perkataan sia-sia, perkataan kotor dan setiap yang membangkitkan syahwat yang dapat membatalkan puasa atau melemahkan nilai pahala, yang disebut ar-Rofs. Ketahuilah bahwa puasa bukanlah (semata) meninggalkan makan dan minum saja, akan tetapi dari segala yang diharamkan dan yang dapat menjadi sebab.

Rasulullah -shalallahu alaihiwasallam- bersabda: “Tidaklah (hakikat) puasa itu menahan diri dari makan dan minum, tetapi berpuasa (menahan diri) dari kesia-siaan dan ar-rofs (perkataan tidak senonoh)...” [HR. Al-Hakim. Hadits sahih sesuai dengan syarat Muslim yang tidakdikeluarkannya dalam sahihnya]



4. Tinggalkan perbuatan bodoh ketika engkau puasa. Jangan melakukan kebodohan kepada seorang pun atau kepada binatang, agar engkau tidak melakukannya kepada anak-anakmu, istri, pekerja atau selain mereka. Itu untuk menjaga puasamu. Jangan melakukan aktivitas seksual dengan istrimu (di siang Ramadhan) yang dapat membuatmu bernafsu dan keluar madzi (cairan kental yang keluar saat birahi sebelum atau sesudah keluar mani atau karena sebab lain -pent.). Karena hal itu melemahkan pahala puasa. Kebodohan dan ketidaksenonohan dapat menghilangkan pahala puasamu, maka berhati hatilah.

Rasulullah -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sedang puasa, janganlah berbuat tidak senonoh maupun berbuat kebodohan.” [HR. Al-Bukhari]



5. Jika sedang puasa, jagalah pahala puasamu. Tinggalkan gelak tawa, debat dan berkoar-koar. Jadilah orang yang kalem dan tenang pikiran. Jika engkau ada perselisihan yang perlu meninggikan suara, akhirkan perselisihan itu hingga selesai berbuka puasa.

Rasulullah -shalallahu alaihiwasallam- bersabda: “Jika salah seorang dari kalian sedang puasa, janganlah berbuat tidak senonoh dan jangan mengomel.” [HR. Al-Bukhari]



6. Bersungguh-sungguhlah dalam menjaga puasamu (baik keabsahannya maupun kesempurnaan pahalanya). Hingga seandainya ada yang mencelamu, memerangimu, atau menghinamu, jangan membalasnya kecuali dengan ungkapan: “Saya sedang puasa, saya sedang puasa.”

Nabi -shalallahu alaihi wasallam- bersabda: “Jika ada orang yang mengajakmu bertengkar atau mencelamu, katakanlah:‘Aku sedang puasa, aku sedang puasa..” [HR. As-Syaikhân]



Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari: “Jika seseorang mencelamu atau mengajakmu bertengkar hendaknya engkau berkata: “Saya sedang puasa.”



7. Perhatikanlah puasamu benar-benar! Jagalah ia dari apa-apa yang dapat menghilangkan pahalanya, melemahkannya, atau mempengaruhinya. Jadilah orang yang berakal, tenang, pemaaf dari apa yang memang hakmu, jauh dari ucapan atau perbuatan haram atau yang sepertinya.



Allah lah pemberi taufik.



Muhammad Ibn Syâmi Muthâin Syaibah

Terjemah : Syafar Abu Difa

Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

0 komentar:

Post a Comment