Bismillah...
terjatuh lembut ayunya wajah itu...penuh air mata,
dari kejauhan tiang – tiang sudut ketegaran ...ia bergegas dalam kerapuhan.
rawannya cinta sama sekali bukan hambatan ntuk memelihara sebuah rasa …
tetap berdiri denagn beribu derita dan duka...
bukan karena kebutaan cinta itu..
bukan akibat cinta itu sendiri...
semua terlalu menepi jika dan bahkan hambar dengan alasan yang sama,
ketegaran bagi ranting – ranting kasih yang rapuh...
iman ada karena-Nya
percaya pada-Nya...
yakin pada-Nya..
dan sebuah rasa jernih dan bening dalam nurani yang utuh
putih, putih , putih jauh tersamar tak dapat tergambar...
dan ia tetap ada sekalipun kau merintih...
ia selalu berkembang walaupun luka itu membuncah meranah dalam getar getir batinmu..
seperti apa bentuknya?
tiada dapat ku raba namun mampu ku rasa...
itu kah ikhlas?
Ratih Septiana *
Kenyataan yang pahit, dalam kehidupan yang kian rumit dan menyempit.
Sebuah gambaran yang terbingkis dalam keterpurukkan garis bernyawa. Akan selalu ada nafas panjang ketika smua terasa berat, namun sungguh pernahkah kita merasa sekalipun kita merintih dan mengaduh pada Tuhan, se-sering itulah kita masih dapat dan mampu menahan dan menelan rasa getir hidup ini? Dan itu sering terjadi dan mungkin semua itu terjadi tanpa kita sadari.
Kekuatan dari pedih dan duka.
Asa dan waktu yang terajut bersama impian harapan pupus seketika. Tak akan sedikit dari hati dan jiwa yang tidak merasa kehilangan olehnya. Sering nya ujian dan cobaan menerpa. Kesakitan menghujam bak mencaci sepotong hati yang rentan. Dan di situlah sebanr – benarnya ujian, dimana akan kita dapatkan sebuah rasa “kuat & hebat” dari-Nya? Jika saja kita takpernah tahu dan merasakan diri kita tergenang dalam lautan kemuraman.Tuhan tidak menciptakan kita dalam bentuk kesia – saiaan. Walhamdulillah. Dan di sinilah ilmu kehidupan itu di ajarkan dengan apa? Dengan “pengertian”. Dan pengertian itu tidak dapat kita mengerti, sebelum kita menepikan satu keegoisan dari dalam diri kita sendiri.
Semua butuh kesabaran, butuh keuletan.
Apakah pernah kita melihat satu kesuksessan seseorang yang tak di lewatinya dengan kerja keras?
Dan ke uletan di dalam nya? Jika itu pernah kita lihat ( yang pasti tindakan dan pemikiran serta dari ucapan mereka pun berbeda). Tidak ada rejeki yang tiba – tiba jatuh ke tangan kita dari langit, dan sama seperti halnya hidayah. Hidayah itu tidak akan pernah kita dapat dengan cara kita bersabar menunggu saja tanpa kita bertindak. Kita punya akal, fikiran danhati yang jernih. Dan Tuha menciptakan kita dengan Kesempurnaan-Nya. Subhannallah. So, jangan pernah membodohkan diri sendiri. Okey guys?! Lakukan yang terbaik! Insya Allah...
Ketenangan batin dari derita kehidupan atu kesempitan keadaan yang kita hadapi, dapat kita peroleh, jika kita dekat dengan rasa “syukur”.
Karena dengan kebersyukuran kita terhadap Tuhan, semua akan terasa menajdi nikmat, akan menjadi indah sekalipun hal tersebut adalah sakit bagi kita, pahit dalam rasa kita. Tapi dengan bersyukur, semua telah melapisi kehitaman dan kegetiran rasa – rasa itu. Masya Allah....Subhannallah. Walhamdulillah. Allahu Akbar!
Ketika kita berada dalam kegelapan, maka pancarkan sinar dari hatiyang terdalam, karena tiada kesempitan hati yang akan menjadi kan kita lapang selain dimulai dari dalam diri kita sendiri. Menyembuhkan luka dengan harapan dan doa, mengingat segala nikmat, dan bersyukur atas segala Rahmat-Nya. Alhamdulillah, Insya Allah kita akan merasakan satu kelegaan yang “luar biasa”. Dan dengan mengingat Allah saja, atas berkah-Nya, Karunia-Nya, janji-Nya kita akan merasa tenang, Insya Alah. Tidak percaya? Silahkan mencoba nya ^_^
Sekecil apapun harapan, ia tetap harapan yang menumbuhkan kepercayaan kita pada hidup ini.
Yang menjadikan kita bertahan atas keyakinan yang kita genggam selama ini. Dan dengan harapan itu lah kita bangkit dari segala keterpurukan. Ujian dan cobaan, menjadikan hidup lebih hidup, dan inilah KEHIDUPAN. Masya Allah, Walhamdulillah ala kuli hal.
Kita simak ayat yang berikut ini :
“Dan kelak Tuhanmu pasti memebrikan karunia-Nya kepadamu, lal ( hati) kamu menjadi puas”
( QS. Ad-Dhuha (93) : 5 )
“ ...dan Rahmat-Ku, meliputi segala sesuatu”
( Q.S Al -A'raf (7) : 156 )
“Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram”
(Q.S Ar-Ra'd ( 13 ) : 28 )
“ Dan mintalah pertolongan ( kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
(Q.S Al -Baqarah (2) :45)
Pernahkah kita berfikir? Jika Tuhan mencintai hamba-Nya, maka ia akan mengujinya.
Dan kita yang mengaku “beriman” tidak akan dibiarkan-Nya hanya sebatas ucapan kita saja. Sama seperti pengertian dalam kandungan ayat di bawah ini :
“Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan; "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." - “
(Q.S Al-Ankabut ayat 2-3 )
Semua sinar pernah meredup....
namun dalam setiap keredupannya ia tengah menyiapkan kekuatan yang lebih dan lebih lagi dari setiap ia meredup ..untuk esok dan seterusnya
Tidak ada luka yang tidak membekas,
namun begitu mulia dan lapangnya hati seorang pemaaf...
bukan hanya dalam dan karena cinta kita dapat bertahan dan mempunyai harapan...
namun di situ pula terdapat satu “kesyukuran” yang sering kita lupakan, bahwasannya dengan ialah kita membangun dan mengembangkan harapan yang dapat kita realisasikan denagn tindakan – tindakan....
( Ratih Septiana)
Masya Allah, Walhamdulillah.
menukiklah lara itu kembali pada pangkuan Ibu...
tetes demi tetes air jiwa memebningkan hati yang terluka..
dengan kuat-Nya ketegaran kan tercanang dari sebuah kerapuhan..
dan kehidupan adalah :
dimana ikhlas menjadi tujuan...
dengan sabar menjadi topangan..
dengan ketulusan menjadi sebuah pemberian yang indah..
putihnya putih,
kan di dapati bukan dengan telanjang mata dan hati ntuk mengerti...
akan tetapi sejauh dan sedalam apa kau memahami sejengkal langkah dan niat itu sendiri...
Insya Allah, Amin.
Semoga bermanfaat, maaf jika ada kata yang kurang berkenan. Dan tetaplah menjadi jiwa yang putih yang dapat menerima sekalipun putih itu tergoreskan beberapa warna hingga ia menjadi biru, jingga, ataupun hitam warnanya. Insya Allah...
dari saya dengan berbatasnya hati
Ratih Septiana
White.Rose
0 komentar:
Post a Comment