Saat Sedih Menyapa
Sunflower juga bunga biasa, dia kan layu kalo tak cukup kondisi tuk menopang hidupnya… Hmmm…sunflo juga manusia biasa, imannya selalu naik turun, terkadang kebahagiaan dan kesedihan itu menyambanginya…
Kesedihan adalah salah satu musibah yang Allah turunkan pada individu seorang hamba. Bisa dikarenakan faktor dari luar maupun karena ulah sendiri, semuanya sama rasanya… begitu menggores di hati…hiks…
***
Kala kesedihan menyambangiku, entah karena faktor dari luar maupun kesalahan diri sendiri, segera aku mencari jalan, bagaimana agar aku bisa keluar dari kondisi yang menyempitkan dada ini … Dan inilah seninya hidup… Hidup adalah perjuangan dengan penuh seni, bagaimana agar kita tetap bisa menjalaninya dengan all the best yang bisa kita lakukan, begituuuu seterusnya… hingga biduk merapat ketepian nanti …
Saat itu aku berusaha untuk mengembalikan semuanya kepada Allah… Karena Dialah yang Menciptakan aku, Mengujiku, Mengatur segala urusanku dan yang akan Menolongku… Berusaha meyakini, bahwa semua ini sudah menjadi ketentuanNya…
“Tiada suatu bencana di muka bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis di dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya” (QS. Al Hadiid : 22 )
***
Hewdeww…sakit hati jangan ditanya rasanya… Menyesal?? Emang harus… Namun itu semua janganlah membuat diri ini jadi frustasi dan berlarut dalam kesedihan…
Kuusahakan untuk tak berandai-andai… “Andai aku begini tentu tak akan begitu …” … sudahlah… emang itu semua udah terjadi… yang paling baik mengucapkan:
” Innalillahi wa inna ilaihi rooji’uun… Qadarullaahu wa masyaa’a fa’ala …”
***
Aku yakin…. namanya juga dunia fana…, segala sesuatu yang terjadi di atasnyapun tak akan selamanya… Mendung tak kan selamanya bergayut, malam tak kan selamanya menyelimuti waktu… dan kesedihan pun akan sirna seiring dengan berlalunya masa dan bergantinya lembar hari-hariku… Dan emang… untuk meniti kesudahan dari rasa sedih itu emang dibutuhkan kesabaran dan ketegaran jiwa… Huufhh… Kalau baca arti surat ini, terasa begitu menyejukkan:
“Maka, sesungguhnya…bersama kesulitan ada kemudahan. Dan bersama kesulitan ada kemudahan….” (QS. Al Insyirah : 5-6)
***
Aku akan berusaha mengambil hikmah dari kepedihan yang kurasakan… pasti tidak semua musibah itu menyedihkan, di dalamnya pasti terkandung suatu pelajaran yang berharga untuk kehidupanku selanjutnya, asalkan… aku mau mengambilnya sebagai suatu pelajaran… Tidak hanya sekedar menjalani, namun juga berpikir, “Wah…pasti ada sikap dan perbuatanku yang harus diperbaiki niih...” Agar ke depan menjadi lebih baik lagi…
Hubby sering bilang bahwasanya…tak selayaknya seorang mukmin itu bersedih hati, karena dapat menimbulkan perasaan lemah dan hina, sehingga bawaannya pesimis dan takut akan perasaan sendiri ….
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman …” (QS. Ali Imran : 139)
***
Sesungguhnya ujung dari apa yang kurasakan hendaknya dapat mengetuk kesadaranku, bahwasanya aku harus bisa mengendalikan emosiku… Emosi dan perasaan akan bergejolak disebabkan oleh 2 hal, yaitu musibah yang sangat berat dan kegembiraan yang berlebihan.
Emosi yang tak terkendali hanya bikin capek saja… sakiiiit banget, resah dan gelisah, tubuh bergetaran, pinginnya memaki dan mengumpat serta cenderung bertindak sekehendak nafsunya… wana’udzubillah min dzaliik.. namun kala bahagia menyambanginya, bisa-bisa lupa diri saking gembiranya…
“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya terhadapmu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri..” (QS. Al Hadiid : 23)
***
Aku pingin banget menghapus duka itu dengan banyak-banyak beristighfar, berdzikir, menyebut dan mengingat namaNya, meminta pertolongan dariNya dengan sabar dan shalat…
” Wahai orang-orang yang beriman… Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh… Allah beserta orang-orang yang sabar… ” (QS. Al Baqarah : 153)
Akhir dari ulasan ini adalah :
” Dan semua musibah yang menimpamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu) ” (QS.Asy-Syuura :30)
***
Memang ini semua adalah kesalahanku… dan aku tak ingin terpuruk di dalamnya… sungguh rahmat dan ampunanNya sangatlah luas… sebelum nafas ini berpisah dari raga… kesempatan kembali padaNya selalu terbuka lebar untukku …
Dan tak selayaknyalah bagi seorang mukmin itu untuk bersedih hati… segeralah bangkit, ‘tuk meneruskan perjuangan hidup….!!
Welcome back to the right path, my self … ^^v
0 komentar:
Post a Comment